Monday, August 24, 2015

Gangguan Bipolar

GANGGUAN BIPOLAR


  Gangguan bipolar adalah gangguan mood dimana penderitanya mengalami perubahan mood yang ekstrem antara manik ( senang sekali ) dan depresi ( sedih sekali ). Di satu waktu seorang penderita bipolar bisa merasa sangat gembira lalu di lain waktu merasa sedih bahkan sampai ingin bunuh diri. Kedua hal yang sangat bertolak-belakang tersebut datang silih berganti, kadang ada periode normal diantaranya.

  WHO menyebutkan bahwa gangguan bipolar berada dalam urutan ke-6 dalam penyakit utama yang dapat menyebabkan disabilitas di seluruh dunia. Sekitar 5,7 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan bipolar. Atau sekitar 1% dari seluruh populasi di seluruh dunia. Sebanyak 25-50% penderita gangguan bipolar pernah melakukan percobaan bunuh diri paling sedikit sekali selama hidupnya.

  Penyebab pasti gangguan bipolar belum diketahui. Diyakini bipolar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, psikologis, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Sebagai contoh, misalnya A memiliki kakek yang bipolar. Saat kecil A selalu dituntut untuk menjadi sempurna. Lalu saat dewasa, A mengalami masalah di tempat kerjanya. A tidak tahan dengan stressor yang begitu tinggi, hingga
munculah gejala bipolar. Sedangkan B, saudara sepupu A, sama-sama memiliki kakek yang bipolar. Tapi keluarganya mendidik B dengan baik. Sehingga saat B mengalami tekanan kerja yang besar, B tidak menunjukan gejala bipolar.

  Bisa dilihat bagaimana 2 orang yang secara genetik memiliki kerentanan yang sama, tetapi dengan pola asuh dan stressor berbeda, ada yang menjadi bipolar ada yang tidak. Itu hanya salah satu contoh. Banyak juga yang ibaratnya faktor genetik dan biologisnya 20%, psikologisnya 70%, lalu lingkungan 10%. Atau ada yang biologisnya 70%, psikologisnya 10%, lalu lingkungan 20%. Persentase tersebut hanya gambaran. Seberapa besar pastinya susah untuk dipastikan.

  Gangguan bipolar dapat terlihat berbeda pada setiap orang. Gejala bervariasi dalam pola, keparahan, dan frekuensi. Ada empat jenis episode gangguan mood dalam gangguan bipolar : mania, hipomania, depresi, dan campuran. Sedangkan untuk diagnosis, ada pedoman tersendiri selain melihat gejalanya. Berikut adalah gejala-gejala setiap episode :


Mania
  • Gembira berlebihan
  • Mudah tersinggung sehingga mudah marah
  • Merasa dirinya sangat penting
  • Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
  • Penuh ide dan semangat
  • Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
  • Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
  • Nafsu seksual meningkat
  • Menyusun rencana yang tidak masuk akal
  • Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
  • Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
  • Menghamburkan uang
  • Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
  • Merasa sangat mengenal orang lain
  • Mudah melempar kritik terhadap orang lain
  • Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari
  • Sulit tidur

Hipomania
  Hipomania adalah bentuk lebih ringan dari mania. Orang-orang dalam keadaan hipomanik merasa gembira, energik, dan produktif, tetapi mereka mampu meneruskan kehidupan mereka sehari-hari dan mereka tidak pernah kehilangan kontak dengan realitas. Untuk yang lain, mungkin tampak seolah-olah orang dengan hipomania hanyalah dalam suasana hati yang luar biasa baik. Namun, hipomania dapat menghasilkan keputusan yang buruk yang membahayakan hubungan, karier, dan reputasi. Selain itu, hipomania sering kali dapat "naik" untuk mania penuh dan terkadang dapat diikuti oleh episode depresi besar. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan
mania. Gejalanya adalah :
  • Bersemangat dan lebih berenergi
  • Banyak ide
  • Perhatian mudah teralih
  • Meningkatnya aktivitas
  • Pikiran menjadi lebih tajam
  • Daya nilai berkurang
  • Percaya diri meningkat
  • Menjadi lebih kreatif
  • Bersikap optimis
  • Penurunan kebutuhan untuk tidur

Depresi
  • Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
  • Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas
  • Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
  • Tidak mampu merasakan kegembiraan
  • Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga
  • Sulit konsentrasi
  • Merasa tak berguna dan putus asa
  • Merasa bersalah dan berdosa
  • Rendah diri dan kurang percaya diri
  • Beranggapan masa depan suram dan pesimistis
  • Berpikir untuk bunuh diri
  • Hilang nafsu makan atau makan berlebihan
  • Penurunan berat badan atau penambahan berat badan
  • Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan
  • Kehilangan gairah seksual
  • Menghindari komunikasi dengan orang lain
 

Campuran
  Episode campuran adalah dimana gejala manik dan depresi muncul bersamaan. Penderita bisa merasakan energinya berlebih, banyak ide yang muncul, tetapi merasa putus asa dan sedih. Keadaan seperti itu berbahaya karena seringkali penderita memiliki keinginan untuk bunuh diri dan memiliki banyak tenaga untuk melakukannya. Penderita juga seringkali menggunakan narkoba atau mengkonsumsi alkohol berlebih untuk menenangkan dirinya.

  Untuk mendiagnosis seseorang menderita gangguan bipolar atau tidak, terdapat kriteria atau pedoman diagnosisnya tersendiri. Bipolar tidak hanya sekedar mood yang berubah. Tapi selain perubahan moodnya nyata, perubahan tersebut menimbulkan penderitaan terhadap yang mengalaminya, serta membuat fungsi personal, sosial, dan pekerjaannya terganggu.

  Pada dasarnya, ada dua tipe bipolar. Bipolar I terdiri dari paling tidak satu episode manik dan satu episode depresi. Sedangkan bipolar II minimal satu episode hipomanik dan satu episode depresi. Disebut episode manik jika gejala tersebut berlangsung minimal 4 hari. Dan disebut depresi jika gejalanya 2 minggu. Jika seseorang memenuhi kriteria tersebut, bisa dikatakan ia menderita bipolar. Nanti dalam perjalanan penyakitnya, siklus, pola, durasi, dan frekuensinya bisa berubah. Ada yang tetap mengalami manik dan depresi bergantian dalam durasi waktu yang lama. Ada juga yang disebut rapid dan ultrarapid cycle dimana pergantian antara manik dan depresi terjadi dalam waktu cepat seperti hitungan minggu atau hari. Setiap penderita berbeda.

  Dengan terapi yang tepat, penderita bipolar bisa berfungsi normal tanpa merasakan gejala. Gangguan bipolar tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol penuh walaupun kemungkinan kambuh akan selalu ada. Jika anda, atau orang yang anda kenal mengalami gejala bipolar, segera konsultasikan ke ahli. Psikiater dapat mendiagnosis dan memberikan strategi terapi.

  Terapi yang ideal berupa obat dan non-obat. Mengapa perlu diobati, tujuannya untuk menurunkan tingkat keparahan gejala dan mencegah resiko lebih jauh, memperpendek masa sakit, mencegah kekambuhan, dan yang paling penting, adalah agar bisa berfungsi normal kembali.


Sumber :
Arsip Bipolar Care Indonesia
Mengenal Perasaan Kita ( dipresentasikan dalam acara Kreasi Bipolar ) – dr. Hervita Diatri, Sp.KJ
Pedoman Tatalaksana Gangguan Bipolar – Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia
http://www.webmd.com/bipolar-disorder/default.htm
http://psychcentral.com/lib/2009/bipolar-disorder-fact-sheet/
http://brfa.avenue.org/BADFactSheet.pdf

0 komentar:

Post a Comment