Wednesday, August 26, 2015

Upwelling dan Sinking-Gejolak Di Wajah Samudera

Upwelling dan Sinking-Gejolak Di Wajah Samudera

  Dibeberapa tempat, arus laut yang disebabkan karena angin dapat menyebabkan terjadinya arus vertikal, baik arus yang naik (upwelling) maupun arus yang turun (sub welling atau sinking).

Upwelling

   Upwelling adalah peristiwa naiknya massa air laut yang disebabkan oleh perbedaan temperatur antara lapisan permukaan air laut dan bawahnya yang lebih dingin. Umumnya zat hara berada di lapisan bawah, akibat upwelling ini zat hara naik ke permukaan laut dan diharapkan dengan adanya proses upwelling nelayan akan lebih mudah menangkap ikan di lapisan permukaan. Wilayah laut yang terdapat upwelling cenderung tumbuh subur fitoplankton.

http://oceanservice.noaa.gov/facts/upwelling.jpg

   Air yang naik (upwelling) selain dapat terjadi di sekitar pantai yang berkaitan erat dengan tiupan angin kearah laut atau sejajar dengan pantai, dapat juga terjadi di laut lepas terutama di tempat-tempat divergensi atau percabangan arus yang kuat, misalnya equator divergence.

Tipe Upwelling
 
Upwelling dapat dibedakan menjadi beberapa jenis/tipe, yaitu :



(1). Stationary type (jenis tetap), yang terjadi sepanjang tahun meskipun intensitasnya bisa berubah-
      rubah. Disini akan berlangsung gerakan naik massa air dari lapisan bawah secara mantap dan setelam 
      mencapai permukaan, massa air akan terus bergerak horizontal ke luar. Contohnya adalah upwelling 
      yang terjadi di lepas pantai Peru.

(2). Periodic type (jenis berkala), yang terjadi hanya pada satu musim saja. Selama air naik, massa air 
       permukaan meninggalkan lokasi air naik, dan massa air yang lebih berat dari lapisan bawah bergerak ke 
       atas mencapai permukaan. Contoh jenis ini adalah upwelling yang terjadi di selatan Jawa.

(3). Alternating type (jenis silih berganti), yang terjadi silih bergantian dengan penenggelaman massa air 
      (sinking). Dalam satu musim, air ringan di lapisan permukaan bergerak ke luar dari lokasi terjadinya air 
      naik dan air yang lebih beratdari lapisan bawah bergerak ke atas, sedangkan pada musim lainnya air 
      permukaan bertumpuk dilapisan atas yang kemudian tenggelam. Contoh jenis ini adalah air naik dan 
      tenggelam di laut Banda dan laut Arafura.

Sinking

   Apabila ada pertemuan antar massa air/arus laut (convergence) maka air laut akan turun yang disebut sinking (subwelling current) , misalnya selain yang terjadi di laut Banda, laut Arafura juga terjadi sekitar Antarik, di sekitar Arctic dan di daerah Subtropik seperti Antartic convergence, Artic convergen, Subtropical convergen.

DAFTAR PUSTAKA

Anugrah Nontji. 1987. Laut Nusantara. Jakarta : Penerbit Djambatan.
Djamari & Djakaria.M.Nur. 1989. Dasar-Dasar Oseanografi Dalam Studi
Geografi. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS – IKIP Bandung.
------------------------. 1989. Topografi Dan Sedimentasi Dasar Samudera.
Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS – IKIP Bandung.
Direktorat Bina Sumber Hayati. 1983. Hasil Evaluasi Potensi Sumber Daya
Hayati Perikanan Laut Di Perairan Indonesia Dan Perairan ZEE
Indonesia.
Engel, Leonard. 1979. Pustaka Alam Life. Jakarta : Penerbit Tira Pustaka.
Ross,D.A. 1970. Introduction to Oceanography. New York : Appleton –
Century – Crofts Educational Division.
Sahala Hutabarat dan Stewart M.Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Thurman, Harold.V. 1983. Essentials Of Oceanography. Ohio: Charies E.
MerrilL Publishing Company.

0 komentar:

Post a Comment