Saturday, September 19, 2015

Akidah : Ketauhidan

TAUHID

A.    Definisi Tauhid

Tauhid menurut etimologi berasal dari bahasa arab bentuk masdar wahhada-yuwahidu-tauhid artinya menjadikan sesuatu menjadi satu (mengesakan).

      Tauhid dalam agama islam merupakan pokok bahasan yang sangat penting mengesakan Allah swt. Sifat yang terpenting diantara sifat-sifat lainnya.

a.      
Keesaan Allah dalam zat-Nya dapat dipahami sebagai tidak ada sesuatu pun
          yang sama zatnya dengan zat Allah.

b.     
Keesaan Allah pada sifat-Nya berarti tidak ada sesuatu pun yang sama sifatnya            dengan sifat Allah.

c.      
Keesaan Allah dalam perbuatan-Nya berarti tidak ada sesuatu pun yang mampu           berbuat seperti Allah, dan tidak sesuatu pun juga yang mempunyai andil
          dalam setiap perbuatan Allah.

B.     Istilah lain Ilmu Tauhid

a.      
Ushuluddin
          Kata Ushuluddin sering dikaitkan dengan tauhid, karena keduanya sama-sama membahas tentang pokok-pokok atau dasar-dasar agama islam. Perbedaannya hanyala dalam pengkhususan pokok bahasannya, tauhid lebih fokus membahas konsep keesaan Tuhan, sedangkan usuluddin lebih bersifat umum. Ilmu ushuluddin membahas 
tentang berbagai pokok-pokok ajaran islam, seperti keesaan,keyakinan,keimanan,
kenabian, dan dasar-dasar ajaran islam lainnya.



b.     
Ilmu Kalam
         Pokok bahasan dari ilmu kalam sebenarnya tidak berbeda dengan tauhid dan usuluddin, karena sama-sama membahas tentang dasar-dasar agama islam. Ilmu kalam juga membicarakan wujud Allah, sifat-sifat yang semestinya ada pada-Nya, sifat-sifat yang mustahil pada-Nya dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya.


c.      
Teologi islam
          Istilah ilmu tauhid juga dikenal dengan teologi islam. Adapun rujukan atau penjelasan persoalan konsep-konsep rukun iman demikian konsep tentang ruun islam kita wajib meyakini Al-Qur’an serta hadis Nabi saw. Adalah sebagai sumber utama yang menjelaskan semua persoalan tentang ketuhanan, islam, serta fenomena kehidupan makhluk-Nya. 

C.     Macam-macam Tauhid


1.     
Tauhid Rububiyyah
 
         Tauhid Rububiyyah adalah meyakini bahwa Allah swt. Itu Maha Pencipta alam semesta dengan segala isinya dengan kehendakan dan kekuasaan-Nya sendiri. Dia menciptakan segalnya tanpa bantuan siapa pun. Pemberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan makhluk-Nya. Seperti Firman Allah

         Artinya : “Yang menciptakan tujauh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?” (Q.S Al-Mulk/67:3)

2.      Tauhid Uluhiyyah

         Tauhid Uluhiyyah adalah meyakini bahwa tidak ada tuhan yang wajib disembah melainkan hanya Allah Yang Maha Esa. Jadi Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Seperti Firman Allah

         Artinya : “Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (Q.S Al-Baqarah/2:163)

3.      Tauhid Mulkiyyah/Hakimiyyah

         Tauhid Mulkiyyah adalah meyakini bahwa Allah swt. Adalah Maharaja Diraja yang memiliki kekuasaan mutlak di seluruh alam semesta dan tidak akan da duanya serta tidak ada yang bisa memandingi-Nya Allah swt. Seperti Firman Allah berikut ini.

         Artinya : “Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al-Mulk/67:1)

4.      Tauhid Al-Asma’wa Sifat

         Tauhid al-Asma’wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat bagi-Nya dengan menetapkan semua nama dan sifat-sifat Allah sendiri yang terdapat didalam Al-Qur’an dn hadis Nabi saw. Tanpa tahrif (menyelewengkan makna), ta’til (mempertanyakan/menggambarkan terlalu jauh), serta tamsil (menyerupakan dengan makhluk).Allah SWT berfirman.

   Artinya : “Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan juga. Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dia lah yang maha Mendengar dan Maha Melihat.”
(Q.S Asy-Syura/42:11)

5.      Tauhid Rahmaniyah

         Tauhid Rahmaniyyah adalah Allah swt. Menyifati diri-Nya dengan Zat Maha Pengasih dan maha Penyayang, maka sebagai hamba-Nya pun membuktikan bahwa dirinya mentauhidkan dengan sifat pengasih dan penyayang. Allah SWT berfirman

   Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi.” Katakanlah, “”Milik Allah”. Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya mereka, itu tidak beriman.” (Q.S Al An'am/6:12)

6.      Tauhid Qauli dan ‘Amali

         Tauhid Qauli atau ‘Amali yaitu tauhid yang tidak hanay sebatas meyakini dalam hati, melainkan harus diikrarkan dengan lisan dan dwujudkan melalui perbuatan.

D.    Perilaku Orang yang Bertauhid

            Makna tauhid adalah mengesakan Allah swt.yakni menuhankan Allah swt. 
Sebagai sesembahan dan tidak menyekutui-Nya dengan makhluk ciptaan-Nya.

1.      Menempatkan Allah sebagai Rabb, Tuhan bagi Seluruh Alam Semesta
      
         Hanya Allah swt.yang wajib disembah oleh semua makhluk-Nya, Allah swt adalah
         khaliq, sebagai telah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa Allah tidak menciptakan 
         jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya.

2.      Menempatkan Allah SWT. Sebagai Tempat Perlindungan dari Gangguan Iblis dan 
         Setan
      
         Al-Qur’an menjelaskan bahwa,iblis,dan setan telah bersumpah kepada Allah akan
         menyesatkan manusia semuanya.

3.      Menempatkan Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman dan Petunjuk Hidup Manusia.

         Tujuan hidup manusia adalah memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup, 
         baik di dunia maupun di akhirat dengan rida Allah. Adapun petunjukan hidup 
         manusia agar mencapai tujuan tersebut adalah Al-Qur’an dan hadis.



E.     Menerapkan Perilaku Bertauhid dalam Kehidupan          Sehari-hari

1.      Mengamalkan tauhid ritual yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Yakni
         komitmen melaksanakan rukun islam dan memahaminya sebagai proses menjadi
         manusia mulia dan bertakwa.

2.      Mengamalkan tauhid sosial, yakni umat islam dituntut untuk mempraktikan nilai-
         nilai tauhid ke dalam realitas sosial secara benar.

3.      Berpandangan luas, wawasan intelektualnya terbuka, dan tidak serta merta 
         menyalahkan faham orang lain bahkan menghormati, dn bertoleransi tinggi.

4.      Menerapkan keadilan, karena kepekaan terhadap hak-hak kemanusiaan
         mengharuskan adanya perilaku adil kepada Allah, sesama manusia, maupun 
         kepada lingkungan sekitar.

5.      Bersifat ikhlas (tidak mengharap apapun dari manusia) orang yang kuat 
         tauhidnya hanya mengharap rida Allah. Orang-orang ini tidak menjilat, cari
         muka, taupun cari perhatian pada orang lain karena pengetahuan manusia
         hanyalah syariat namun hakikatnya semua dari Allah

6.      Tidak licik, bagaimana bisa seorang yang bertauhid baik bersikap licik pada
         orang lain sementara ia mengetahui bahwa Allah lah yang membolak-balik hati dan
         mengetahui setiap lintasan hati manusia.

7.      Tidak banyak mengeluh, orang yang bertauhid kuat tidak banyak mengeluh
         karena mengetahui setiap peristiwa dan episode hidup adalah perbuatan Allah, 
         yang dilakukan setiap masalah justru memeriksa tauhidnya, apakah ada sandaran 
         lain selain Allah.

8.      Senantiasa memohon/berdoa langsung hanya kepada Allah swt. Semesta.

9.      Senantiasa mencari ilmu dengan tetap mengajarkan Al-Qur’an (ilmu) dan tetap
         mempelajarinya

10.    Orang yang kuat tauhidnya senantiasa tidak merusak, tidak sombong, dan 
         membangga-banggakan diri.

0 komentar:

Post a Comment