Friday, September 18, 2015

Semesta di Dalam Jiwa

Semesta di Dalam Jiwa

   Pertemuan di rumah seorang pelukis kelahiran Sao Paulo yang berbasis di New York. Kami mengobrol  tentang malaikat-malaikat, dan alkimia. Kemudian saya berusaha menjelaskan kepada tamu-tamu lainnya mengenai gagasan alkimiawi, yakni bahwa masing-masing dari kita menyimpan keseluruhan alam semesta di dalam diri kita, dan karenanya kita bertanggung jawab atas kesejahteraannya. Saya berusaha keras untuk mencari kata yang tepat untuk menjelaskan maksud saya.

The Universe in Mans Head. From www.123rf.com
   Si pelukis, yang sejak tadi mendengarkan tanpa banyak berbicara, meminta semua yang hadir untuk melihat keluar jendela studionya.

“Apa yang anda lihat ?” Tanyanya.
“Sebuah jalan di Greenwich Village,” seseorang menjawab.


   Si pelukis menempelkan sehelai kertas di jendela, sehingga jalan itu tidak terlihat lagi; kemudian, dengan pisau saku, dia membuat lubang kecil di kertas itu.

“Dan sekarang kalau Anda melihat lewat lubang itu, apa yang tampak ?”
“Jalanan yang sama,”
demikian jawabannya.

   Si pelukis membuat beberapa lubang lagi di kertas tersebut.

“Masing-masing lubang ini menyimpan pemandangan utuh jalanan yang sama di dalamnya, begitu pula kita menyimpan alam semesta yang sama di dalam jiwa kita,” ujarnya

   Kami semua bertepuk tangan atas penggambaran indah yang di berikannya.




Source : Ser Como O Rio Que Flui (Seperti Sungai yang Mengalir) - Paulo Coelho

"Semesta mu adalah dirimu, jadikanlah semestamu sebagai tempat yang sebaik mungkin."

0 komentar:

Post a Comment