Saturday, September 19, 2015

Teori Terbentuknya Samudera

Teori Terbentuknya Samudera-Ocean Formed

     Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
Ada lima samudra di bumi yaitu:
  • Samudra Antarktika / Lautan Selatan
  • Samudra Arktik
  • Samudra Atlantik
  • Samudra Hindia
  • Samudra Pasifik / Lautan Teduh
     Samudera meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut Kaspia).
     Ada bebera teori tentang terbentuknya samudera, antara lain adalah sebagai berikut :

1). Contraction theory (teori kontraksi)



      Beberapa waktu setelah bumi terbentuk, bumi masih dalam keadaan panas. Kemudian

mulai mendingin dan terbentuklah kulit bumi. Dalam waktu jutaan tahun terjadi perubahan-perubahan di dalam bumi di bawah kulit bumi. Karena terjadi pengerutan kulit bumi 
menyebabkan batuan yang ringan dari kulit bumi melengkung dan retak maka magma keluar 
ke permukaan bumi. Semua perubahan-perubahan tersebut menyebabkan terbentuknya benua 
dan cekungan samudera. Kita mengetahui bahwa kulit bumi di bawah samudera yang dalam 
sangat tipis. Di bawah batuan kulit bumi itu terdapat batuan yang lebih berat yang disebut 
Astenosfer (mantel).


2). Gravity theory (teori Gravitasi)

      Beberapa sarjana mengira bahwa cekungan samudera terbentuk ketika suatu bintang

besar melintas dekat bumi. Karena gravitasi maka terjadi tarik menarik antara bintang 
tersebut dengan bumi. Diduga karena bumi masuh panas dan lunak maka sebagian kulit 
bumi tertarik ke angkasa luar. Bekasnya menjadi cekungan samudera yang menurut teori 
ini adalah cekungan samudera Pasifik. Sedangkan bagian bumi yang terlepas adalah bulan.

3). Meteorite theory (teori Meteorit)

     Menurut teori meteorit terjadinya cekungan samudera akibat jatuhan dari meteor. Diduga 
bahwa lekukan-lekukan danau kawah di bulan dan samudera di bumi terjadi oleh hal yang 
sama. Karena adanya benturan meteor yang begitu kuat maka pinggirpinggir tempat meteor 
itu jatuh terjadi peninggian. Itulah yang menyebabkan terjadinya pegunungan pantai di sekitar beberapa samudera, seperi pegunungan Andes yang memanjang di sepanjang pantai Pasifik di Amerika Selatan.

4). Continental Drift theory (teori pergerakan benua)

      Teori ini dikembangkan oleh Alfred Wegener. Dalam teorinya ia mengatakan bahwa ketika 
kulit bumi mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu ringan maka terapung di 
atas batuan yang lebih berat yang ada di bawahnya. Setelah itu mulai terbagi menjadi dua blok. 
Satu blok di belahan utara dan yang lain di belahan selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh 
samudera yang disebut Tethys. Karena blok-blok ini terapung dan bergerak maka pecah menjadi bagian yang lebih kecil.

      Blok Utara membentuk Amerika Utara dan Erasia. Blok Selatan menjadi Amerika Selatan, Afrika, Australia dan Antartika. Pada waktu itu laut thetys dipersempit dan memjadi laut 
Mediteran, laut Hitam dan laut Kaspia. Teori ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk pantai kontinen, misalnya bentuk pantai antara Afrika dengan Amerika Selatan dan antara Erasia pernah satu blok. Sekitar 180 juta tahun lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu daratan. India 
diduga dari potongan-potongan benua kuno Gondowana land. Potongan-potongan ini bergerak 
kearah Utara sejauh 5.000 kilometer dan ahirnya bertamrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan 
ini menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya.

     Alasan lain untuk membuktikan teori ini adalah fosil-fosil tumbuh-tumbuhan dari batuan purba. Ternyata fosil tumbuh-tumbuhan tertentu terdapat di dalam batuan purba baik di Amerika Selatan, Afrika India dan Siberia. Bukti ini memperkuat dugaan bahwa daerah-daerah tersebut pernah 
bersatu (berhubungan).

     Para ahli geologi percaya bahwa terjadi daerah-daerah aktif dimana sering terjadi retakan-
retakan besar pada kulit bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan 
karena itu mereka membagi kerak bumi menjadi enam bagian lempeng besar yang dinamakan tectonic plates. Keenam lempeng tersebut sebagai berikut: 

(1) Eurasian plate, 
(2) Australian plate, 
(3) Pasific plate, 
(4) American plate, 
(5) African plate, dan 
(6) Antartic plate.

(lihat peta lempeng benua)

Peta Lempeng Benua

0 komentar:

Post a Comment