Saturday, September 5, 2015

Instrumen dan Unsur Dasar Navigasi Penerbangan

Instrumen dan Unsur Dasar Navigasi Penerbangan

Instrumen secara mekanis mengukur berbagai unsur dengan ketepatan yang bervariasi, dan oleh karenanya selalu ada perhitungan koreksi atau toleransi terhadap angka penunjukan instrumen, kemudian diterjemahkan agar memperoleh hasil akhir yang mendekati akurat.

a.      Arah

Informasi arah diperlukan untuk bernavigasi. Informasi tersebut dapat diperoleh dari gaya magnit bumi dengan menggunakan alat kompas. Sistem kompas adalah mendeteksi dan mengubah energi dari gaya magnit bumi ke indikator. Pada awalnya kompas bekerja secara independen dan tidak dipengaruhi sistem kelistrikan pesawat terbang, namun dewasa ini kompas dihubungkan dengan sistem kelistrikan untuk mengubah penunjukan menjadi arah (hidung) pesawat terbang.
 
     
Kompas magnit adalah instrumen yang menunjukkan arah pada bidang horisontal mengacu kepada komponen horisontal dari medan magnit bumi. Magnit bumi ini merupakan kombinasi dengan medan magnit lain di sekitar kompas. Medan magnit sekunder ini disebabkan oleh adanya benda logam yang bermagnit. (lihat kompas magnit pada gambar 1 di bawah ini).

Mekanisme Kompas Magnit (kiri) dan Indikator Kompas Magnit (kanan)

b.      Ketinggian

Altimetri adalah istilah yang digunakan dalam membahas tentang altimeter yaitu alat pengukur ketinggian pesawat terbang (dari kata alto yang artinya tinggi dan meter yaitu alat pengukur). Altimeter pada hakikatnya adalah barometer tanpa zat cair (aneroid). Perbedaannya adalah terletak pada skalanya. Jika barometer skalanya menyatakan angka satuan tekanan dalam hPa atau inci maka skala pada altimeter menyatakan angka satuan ketinggian dalam kaki (feet).

 
      Altimeter akan menunjukkan angka yang tepat jika kondisi udara sesuai atau sama dengan tekanan atmosfir standar. Altimeter mempunyai skala besar mulai dari 0 sampai 9. Altimeter mempunyai tiga buah jarum (mulai dari yang paling bawah) masing-masing terpendek dan gemuk yang menyatakan angka puluhan ribu, jarum sedang yang menyatakan angka ribuan dan jarum terpanjang dan langsing yang menyatakan angka ratusan. Sebagai contoh jika jarum terpendek menunjuk ke angka 2, jarum sedang ke angka 4 dan jarum panjang menunjuk ke angka 5 berarti ketinggian pesawat terbang adalah 20.000 kaki + 4.000 kaki + 500 kaki = 24.500 kaki atau flight level 245 (istilah flight level atau FL adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan ketinggian pesawat terbang dari tekanan standar yang besarannya adalah ratusan kaki. Jadi misalnya ketinggian pesawat terbang 15.000 kaki di atas tekanan standar dinyatakan sebagai FL 150).

Indikator Altimater
        Di bagian permukaan altimeter (biasanya terletak di sebelah kanan seperti letak penanggalan pada arloji tangan) terdapat jendela kecil di mana terdapat 4 angka kecil (menunjuk tekanan atmosfir dalam pembulatan hectoPascal) yang menunjukkan tekanan atmosfir yang dikehendaki. Angka ini dapat diputar (disetel)    menggunakan tombol ulir di bagian pojok bawah altimeter.


     Bila tombol ulir diputar, angka di jendela kecil akan berubah dan jarum akan berputar pula (seperti halnya arloji tangan). Atau sebaliknya apabila tombol ulir tidak disentuh tetapi pesawat terbang bergerak naik (berarti tekanan atmosfir berubah menjadi lebih kecil) maka jarum altimeter akan bergerak pula searah jarum jam sesuai dengan perubahan ketinggian. Misalnya pesawat terbang sedang parkir di bandar udara yang mempunyai tekanan bandar udara (QFE) 1008 hPa, kemudian angka di jendela kecil disetel ke angka 1008 maka ketiga jarum akan menunjuk ke angka 0 (nol). Jika angka di jendela disetel ke angka tekanan permukaan laut rata-rata (QNH) misalnya saja 1011 maka jarum akan bergerak searah dengan jarum jam dan akan menunjukkan ketinggian bandar udara di atas permukaan laut rata-rata (elevation) yaitu 90 kaki {(1011 – 1008) hPa X 30 kaki}. Altimeter pada pesawat terbang modern atau jenis baru pada umumnya sudah dilengkapi dengan altimeter digital (tidak menggunakan jarum penunjuk).

       Pernyataan ketinggian pesawat terbang  
 
Ada tiga pernyataan untuk menunjukkan ketinggian pesawat terbang :


1. Height adalah ketinggian pesawat terbang di atas ketinggian tekanan bandar udara. Misalnya tekanan bandar udara (QFE) 1008 hPa dan angka di jendela kecil disetel pada angka 1008, maka pada saat pesawat terbang masih diparkir di bandar udara maka altimeter akan menunjukkan angka 0 (nol) kaki. Jika pesawat terbang mengangkasa maka jarum altimeter akan bergerak searah dengan jarum jam dan menunjukkan ketinggian pesawat terbang di atas bandar udara tersebut. Misalnya saja jarum terpendek menunjuk ke angka 1, jarum sedang ke angka 7 dan jarum terpanjang ke angka 5 maka pesawat terbang berada pada ketinggian 17.500 kaki di atas ketinggian bandar udara.

Ketinggian Pesawat Terbang Di atas Ketinggian Bandar Udara (QFE)

2.  Altitude adalah ketinggian pesawat terbang di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level = MSL) . Misalnya tekanan permukaan laut rata-rata (QNH) 1011 hPa dan angka di jendela kecil disetel 1011, maka pada saat pesawat terbang masih diparkir di bandar udara maka altimeter akan menunjukkan angka 90 kaki (ketinggian bandar udara di atas permukaan laut rata-rata atau elevasi). Jika pesawat terbang mengangkasa maka jarum altimeter akan bergerak searah dengan jarum jam dan menunjukkan ketinggian pesawat terbang di atas permukaan laut rata-rata. Misalnya saja jarum terpendek menunjuk ke angka 1, jarum sedang ke angka 8 dan jarum terpanjang ke angka 4 maka pesawat terbang berada pada ketinggian 18.400 kaki di atas permukaan laut rata-rata atau 18.310 kaki di atas ketinggian bandar udara.

Ketinggian Pesawat Terbang Di atas Permukaan Laut Rata-Rata (QNH)

3. Flight level (FL) adalah ketinggian pesawat terbang di atas garis imajiner yang bertekanan standar 1013 hPa (QNE). Misalnya angka di jendela kecil disetel 1013 maka pada saat pesawat terbang masih diparkir di bandar udara maka altimeter akan menunjukkan angka 150 kaki (ketinggian pesawat terbang di atas garis imajiner yang bertekanan standar). Jika pesawat terbang mengangkasa maka jarum altimeter akan bergerak searah dengan jarum jam dan menunjukkan ketinggian pesawat terbang di atas garis imajiner yang bertekanan standar tersebut. Misalnya saja jarum terpendek menunjuk ke angka 2, jarum sedang ke angka 4 dan jarum terpanjang ke angka 5 maka pesawat berada pada ketinggian 24.500 kaki (F245) di atas garis imajiner yang bertekanan standar atau 24.440 kaki di atas permukaan laut rata atau 24.350 kaki di atas ketinggian bandar udara.

Ketinggian Pesawat Terbang Di atas Tekanan Standar (QNE)

c.      Suhu udara

Data suhu udara diperlukan untuk memperoleh perhitungan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang. Suhu udara, kecepatan dan ketinggian pesawat terbang adalah tiga unsur yang saling terkait dan awak pesawat terbang dan navigator wajib memahami masing-masing unsur agar hasil perhitungannya akurat. Alat pengukur suhu di pesawat terbang disebut temperature gauge.

                               LAPISAN BADAN PESAWAT TERBANG

Termometer Gauge
                            UDARA LUAR


Alat tersebut merupakan unit tunggal dan terdiri dari dua jenis logam yang pertama logam anti karat yang mencuat keluar yang diarahkan ke arus udara di luar badan pesawat terbang dan kepala (head) yang berisi skala dan jarum penunjuk. Unsur sensitif pada alat ini terletak pada ujung logam yang dijulurkan ke luar badan pesawat terbang, dibalut dengan logam mengkilat yang dilapisi anti radiasi untuk membatasi jumlah panas yang mungkin diserap dari panas yang dipancarkan matahari.


Dinamakan unsur dua logam sebab terdiri dari dua batang logam yang berbeda yang disatukan menggunakan las. Apabila kedua unsur tersebut dipanaskan, salah satu unsur mengembang lebih cepat dari unsur lainnya yang berbentuk per akan berputar. Unsur terakhir ini selanjutnya akan memutar jarum penunjuk. Temperature gauge dapat mengukur suhu antara –60 sampai +50 derajat Celsius.

d.      Kecepatan pesawat terbang

1)     Alat pengukur kecepatan pesawat terbang
  
      Kecepatan pesawat terbang (airspeed) adalah kecepatan aktual pesawat terbang terhadap masa udara di sekitarnya. Pengukuran kecepatan pesawat terbang secara akurat diperoleh melalui alat yang disebut sistem statik-pitot. Sistem ini terdri dari (1) tabung yang dipasang secara paralel terhadap sumbu longitudinal pesawat terbang di suatu ruang yang bebas dari golakan udara yang dihasilkan oleh pesawat terbang dan (2) sumber statik yang menghasilkan tekanan udara yang diam/tenang. Tekanan statik diperoleh dari tabung pitot-statik tunggal. Tabung statik-pitot biasanya mempunyai lempeng baffle yang berfungsi untuk mengurangi dan mencegah adanya air hujan, es dan kotoran masuk ke dalam tabung.


Struktur Tabung Pitot

 Ada lebih dari satu lobang pengering (drain) di bagian bawah tabung untuk membuang uap air. Elemen listrik pemanas yang dipasang dan dikendalikan melalui skakelar (switch) di pesawat untuk mencegah pembentukan es di dalam tabung. Lobang pengering harus diperiksa secara periodeik untuk menjamin agar tabung tidak terganggu. Setiap selesai melakukan penerbangan, lobang tabung pitot harus diselubungi untuk mencegah kotoran dan uap air masuk ke dalam tabung.

    e.      Prinsip kerja indikator kecepatan

       Pusat indikator kecepatan adalah sebuah diafragma yang sensitif terhadap perubahan tekanan (lihat gambar 8 di halaman 12). Alat tersebut berada di dalam tabung/kotak yang kedap udara dan dihubungkan dengan sumber tekanan statis. Perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh efek relatif dari terpaan udara dan tekanan statis pada diafragma, menyebabkan diafragma mengembang atau mengempis. Jika kecepatan pesawat terbang bertambah, terpaan udara bertambah menyebabkan diafragma mengembang lebih besar. Melalui tangan mekanis, mengembangnya diafragma disajikan dengan bertambahnya kecepatan pesawat terbang.




Ada empat jenis kecepatan pesawat terbang di dalam konteks pengendalian lalu lintas penerbangan yaitu indicated airspeed (IAS), true airspeed (TAS), Mach number (MN) dan ground speed (GS). IAS adalah kecepatan pesawat terbang yang belum terkoreksi yang ditunjukkan oleh alat indikator kecepatan (kecepatan yang ditunjukkan oleh jarum indikator). Satuan ukuran kecepatan pesawat terbang bisa dalam kilometer/jam atau knot (nautical mile perjam). TAS adalah kecepatan aktual pesawat terbang terhadap udara di sekitarnya yang sudah dikoreksi oleh kesalahan yang disebabkan oleh kepadatan udara. Hubungan antara IAS dan TAS apabila pesawat terbang bertahan pada IAS konstan, jika pesawat terbang naik ke atas, TAS akan bertambah besar, demikian pula sebaliknya, jika TAS konstan makin ke atas IAS makin berkurang.


       Mach number (MN) adalah TAS yang dinyatakan sebagai suatu bagian dari kecepatan suara. Mach 1 dipengaruhi oleh suhu udara, makin rendah suhu udara, Mach number makin kecil. Di dalam kondisi atmosfir standar internasional (international standard atmosphere/ISA), pada ketinggian permukaan laut rata-rata (MSL) Mach 1 besarnya sekitar 661 knot TAS, tetapi pada ketinggian FL360 berkurang menjadi 572 knot dan tetap pada angka tersebut sampai ke ketinggian FL 600 – FL 700. Ground speed secara sederhana adalah kecepatan aktual di atas permukaan bumi. Kecepatan ini sama dengan TAS yang telah dikoreksi oleh angin. Di dalam kabin awak pesawat udara terdapat tiga indikator kecepatan yaitu TAS, MN dan indikator kecepatan maksimum bagi suatu pesawat terbang.

(a) Indikator TAS, 
(b) indikator Mach Number dan 
(c) indikator kecepatan maksimum bagi suatu pesawa terbang



Sumber :
Materi Pendidikan dan Pelatihan Teknis Meteorologi Penerbangan – STPI, Aminarno Budi Pradana. Maret 2011.
 






0 komentar:

Post a Comment