Saturday, September 26, 2015

Nyanyian Ombak

Nyanyian Ombak

 
Pesisir yang kuat adalah cintaku
Dan aku adalah kekasihnya.
Kami akhirnya bersatu dalam cinta,
Lalu bulan mengambilku darinya.

Aku pergi ke bulan dengan enggan, dan Sedikit perpisahan.
Aku dengan cepat mencuri waktu
Dari Horizon biru untuk melemparkan buih perakku,
Di atas pasir emasnya, dan Kami bercampur dalam kecerdasan.
Aku memuaskan dahaganya dan menyelami hatinya
Ia melembutkan suaraku dan sifatku.
 
Dalam fajar aku mengumandangkan peraturan cinta dalam telinganya
Ia memelukku dengan erat.
Di tengah hari aku bernyanyi untuknya Lagu harapan,
Lalu mencetak ciuman lembut di wajahnya
Aku tergesa-gesa dan takut,
Namun ia diam, sabar, dan berpikir.
Dada lebarnya menenangkan keletihanku.


Saat pasang datang kami saling memeluk,
Ketika pergi, aku jatuh di kakinya dengan Doa.
Sering kali aku menari mengelilingi putri duyung
Saat mereka timbul dari kedalaman dan beristirahat
Di bawah kakiku untuk melihat bintang.
 
Sering aku mendengar kekasih mengeluhkan Kekerdilan mereka,
Dan aku  membantu mereka untuk mendesah.
Sering kali aku menggoda karang besar
Dan menyenangkan mereka dengan senyum,
Namun tidak pernah Aku menerima tawa dari mereka;
Sering kali aku mengangkat jiwa yang tenggelam
Dan membawa mereka dengan lembut ke cintaku
Pantai. Ia memberi mereka kekuatan saat ia Mengambil milikku.
Sering kali aku telah mencuri keriangan dari Kedalaman
Dan menunjukkan mereka pada cintaku

Pantai. Ia mengambilnya dalam diam,
Namun tetap Aku memberinya karena ia menyambutku.
Dalam beratnya malam,
Ketika semua Makhluk mencari hantu ketenangan,
Aku duduk tegak, menyanyi di satu waktu
Dan mendesah di saat yang lain.
 
Aku selalu terbangun.
Ah! Ketidaktiduranku telah membangunkan aku!
Tetapi aku adalah kekasih, atas  kebenaran cinta yang kuat.

Aku mungkin lelah, tetapi aku tidak akan mati.
Satu dari Kumpulan Puisi dalam "Cinta, Tawa, Air Mata - Khalil Gibran"

0 komentar:

Post a Comment