Merobohkan dan Membangun Kembali
Saya
diundang datang ke Guncan-Gima, ke sebuah situs kuil Zen Buddha yang teletak di
tengah bentangan hutan luas. Sesampainya di sana, saya terheran-heran karena
bangunan yang luar bisasa indah itu berdiri di samping sebuah lahan kosong.
Saya
bertanya, untuk apa lahan kosong itu, dan pengurus lahan itu menjelaskan:
“Di sinilah kami akan membangun lagi kuil berikutnya.
Tiap dua puluh tahun sekali, kami merobokan kuil yang anda lihat ini lalu kami
bangun kembali di lahan sebelahnya. Dengan demikian, para biksu yang telah
mendapatkan pelatihan sebagai tukang kayu, tukang batu, dan arsitek, bisa tetap mempraktikkan
keterampilan-keterampilan mereka dan menurunkannya pada para murid. Selain
itu, ini berguna untuk menunjukkan pada mereka bahwa tidak ada yang kekal dalam kehidupan ini, bahwa kuil-kuil sekalipun perlu
terus-menerus diperbaiki."
0 komentar:
Post a Comment