Pernah
dengar istilah ini "Jodohmu
adalah cerminan dirimu" ? tentu
saja itu menjadi sebuah pribahasa. Kenapa disebut cermin ? Karena kita
diciptakan berpasang-pasangan. Seorang wanita tercipta dari tulang rusuk yang
bengkok dan rusuk itu pasti ada pemiliknya.
Seperti
sejarah manusia pertama di dunia, Nabi Adam A.S. Dalam kisah itu diceritakan
bahwasannya manusia tercipta dari tanah. Karena merasa kesepian, Nabi Adam
meminta kepada Allah untuk diberikan teman. Kemudian Allah mengambil satu rusuk
kiri Adam, lalu terciptalah Hawa. Mereka adalah pasangan paling serasi di Surga
sampai mereka terjerumus ke dalam jebakan iblis, hingga kemudian di turunkan ke
Bumi secara terpisah. Nabi Adam diturunkan di Hindia, sedangkan Siti Hawa di Iran.
Mereka di pertemukan di padang masyar yang sekarang disebut dengan jabal rahmah
atau bukit kasih sayang.
Proses
pertemuan mereka tidaklah mudah, dan memakan waktu lama. Dalam sebuah buku yang
berjudul "Kisah dalam Al-Quran" diceritakan bahwa dalam proses pencarian
itu Siti Hawa lah yang menantiasa mengkhawatirkan Nabi Adam siang dan malam dia
terus memikirakan Nabi Adam karena dia tahu Nabi Adam tidak bisa hidup
sendirian, di surga saja dia membutuhkan teman apalagi di hamparan bumi yang
sangat luas itu. Dia selalu berdoa kepada Allah agar segera dipertemukan
kembali dengan Nabi Adam A.S. Saat mereka dipertemukan pun yang mengenali
pertama kali adalah Siti Hawa itulah mengapa dikatakan bahwa tulang rusuk
mengenali pemiliknya.
Perempuan
memiliki naluri dan rasa kasih sayang dan kekawatiran yang sangat besar. Sudah
menjadi kodratnya bahwa dia tercipta sebagai seorang pelengkap, mengutamakan
perasaan dan selalu memikirkan orang lain. Karena itulah, perempuan tidak bisa
menjadi pemimpin, karena perempuan lebih mengandalkan perasaan dari pada logika
dalam teori pisikologi, dikatakan bahwa perempuan adalah pengendali
perasaan (emosional) 9 perasaan 1 logika sedang laki-laki pengendali
logika (rasional) 9 logika 1 perasaan. Karena itulah, dalam mengambil suatu
keputusan, laki-laki lebih mengedepankan rasio dan fakta. Oleh karena itulah Allah
menciptakan laki-laki sebagai seorang pemimpin, imam dan Khalifah.
Lalu, mengapa
dikatakan jodoh adalah cerminan diri kita ? Karena Nabi Adam dan Siti Hawa
bagaikan pinang yang terbelah dua. Mereka memiliki banyak kemiripan mulai dari
sifat, hoby atau sesuatu yang disukai, bahkan wajah merekapun jika disandingkan
akan terlihat mirip, kita tidak hanya mengaitkannya dengan kisah Nabi Adam dan
Siti Hawa, tapi semua pasangan di dunia. Pernahkah anda memperhatikan ke dua
orang tua anda ? Pasti antara mereka berdua memiliki banyak kemiripan yang
sama. Jangankan orang tua anda, teman-teman anda yang sudah memilki pasangan pun
akan terlihat kemiripannya. Jodoh memang rahasia Tuhan, tapi proses untuk
mendapatkannya dibutuhkan ikhtiar dari diri kita sendiri. Jika ingin dapat
jodoh yang baik, maka jadilah pribadi yang baik. Untuk yang belum menemukan
jodohnya, saat inilah proses perbaikan diri, karena kualitas pribadi menentukan
pasangan yang akan mendampingi anda. Seperti firman Allah pada Surat An Nur :
26 "laki-laki yang tidak baik untuk
wanita yang tidak baik sedang laki-laki yang baik untuk wanita yang baik
pula" . Jadi, yang munafik akan menemukan yang munafik juga, seorang
yang saleh akan dipertemukan dengan yang salehah, seorang yang cerdas akam
mendapatkan yang cerdas juga, itulah mengapa disebutkan bahwa jodoh adalah
cerminan dirimu.
Seperti Ali
dan Fatimah, mereka adalah pasangan yang cerdas, keduanya adalah periwayat
hadis Rasulullah SAW. Nabi Sulaiman adalah seorang tercerdas terkaya dan terhebat
pada zamannya. Dia mengusai jin dan manusia. Allah memberikan Ratu Balqis
sebagai pasangannya karena Ratu Balqis adalah ratu tercerdas di zaman Nabi Sulaiman.
Sedangkan Rasulullah SAW didampingi oleh Siti Khadijah, seorang wanita sukses
di zaman Rasulullah SAW yang juga menjadi awalnya kesuksesan dakwah Rasulullah
SAW. Sesungguhnya tulang rusuk telah memiki pemiliknya, itulah yang disebut
cinta sejati, dan cinta sejati itu hanya ada satu dan tak mungkin terbagi dan
membagi kasih. Di katakan dalam suatu riwayat, bahwasanya cinta sejati
Rasulullah SAW adalah Siti Khadijah, rasulullah tidak pernah berpoligami
sebelum wafatnya Siti Khadijah. Waktu Rasulullah menerima wahyu untuk pertama
kalinya Khadijahlah yang telah menyelimutinya, waktu Rasulullah ditentang dakwahnya,
Khadijahlah yang tèlah melindunginya. Tulang rusuk adalah pelengkap tempat sang
pemimpin kembali setelah segala kelelahan dan kesibukkannya, karena itulah
rusuk diberikan kelemah lembutan.
Dia rentan
dan rapuh karena dia tercipta dari tulang yang bengkok dan akan tetap bengkok
jika dibimbing dengan kelembutan dan kasih sayang, jika dipaksakan dia akan
patah. Rusuk itu adalah tempat tubuhnya bibit yang berkualitas dia akan menjadi
guru terbaik untuk generasi yang akan datang, namun tetap saja laki-lakilah
pemilik bibit berkualitas itu. Ibaratkan sebuah sekolah, jika seorang ibu
adalah seorang guru maka bapak adalah kepala sekolahnya.
"Cermin itu pasti akan bertemu, meski jarak dan waktu memisahkan. Karena tulang rusuk tahu siapa pemiliknya"
0 komentar:
Post a Comment