Friday, October 9, 2015

Atmosfer-Lapisan & Karakteristiknya


Atmosfer –Lapisan & 
Karakteristiknya

 

1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini mempunyai  ketebalan yang berbeda-beda di tiap wilayah di atas Bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi Bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa.
Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Pada lapisan ini, selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, 80% dari total massa gas yang ada di atmosfer tersimpan pada lapisan ini. Ciri khas yang ada pada lapisan troposfer adalah tendensi suhu (temperatur) yang menurun  sesuai dengan bertambahnya ketinggian, dengan lapse rate, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C (Lapse Rate  =  ± 0,5°C/100 meter) .
Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km. Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
Bagian terendah troposfer merupakan bagian yang paling hangat, karena menerima panas yang dipantulkan oleh permukaan bumi yang menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara (udara dalam kasus ini merupakan lapisan troposfer).
Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

 

Troposfer terdiri atas 4 bagian :


a. Lapisan Udara Dasar : 1-2 meter
            Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
           
b. Lapisan Udara Bawah (Planetair Grenslag) : 1-2 km
            Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga gejala iklim.

c. Lapisan Adveksi (Gerakan Mendatar) : 2-8 km
            Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah (SuhuTidak Konstan).

d. Lapisan tropopause : 8-12 km.
            Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer. Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara (– 46 o C) hingga (– 80o C) pada musim panas dan antara (– 57 o C) hingga (– 83 o C) pada musim dingin.
Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

2. Stratosfer

Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.


Lapisan stratosfer terbagi menjadi 4 lapisan, yaitu :

1.    Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50oC  sampai -55o C. Pada lapisan ini suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km bersifat konstan. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer.

2.    Lapisan udara panas (Ozone) ; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50oC sampai + 50oC. Pada lapisan ini terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. Sehingga lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada ketinggian lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.

3.    Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C.

Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yangtertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terbentuk di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang lebih besar. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km.
Ozon merupakan hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan udara panas stratosfer.


Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenal dengan UVB, dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi oleh lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak.
Pentingnya lapisan ozon terbukti dari masalah yang terjadi akibat penipisan ozon. Masalah lingkungan dan kesehatan manusia yang terkait dengan penipisan lapisan ozon sesungguhnya berbeda dengan resiko yang dihadapi manusia akibat Pemanasan Global. Walaupun begitu, kedua fenomena tersebut saling berhubungan.
Beberapa polutan (zat pencemar) memberikan kontribusi yang sama terhadap penipisan lapisan ozon dan Pemanasan Global. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya masuk ke permukaan bumi. Meningkatnya radiasi sinar UV menyebabkan meluasnya kanker kulit, penyakit katarak, menurunnya kekebalan tubuh manusia, dan menurunnya hasil panen.
Penipisan lapisan ozon yang paling utama disebabkan oleh Chlorofluorcarbon (CFC). Dimana saat ini negara-negara industri sudah tidak memproduksi dan menggunakan CFC lagi. Dan, dalam waktu dekat, CFC akan benar-benar dihapus di seluruh dunia. Seperti halnya karbondioksida, CFC juga merupakan Gas Rumah Kaca dan lebih tinggi andilnya dalam Pemanasan Global, jauh lebih tinggi disbanding karbondioksida sehingga dampak akumulasi CFC di atmosfer mempercepat laju Pemanasan Global. Karena CFC akan tetap berada di atmosfer dalam waktu sangat lama, berabad-abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim akan berdampan dalam kurun waktu yang cukup lama.

3. Mesosfer

 

Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di lapisan ini mengakibatkan gesekan dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Area lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, dengan rata-rata lapse rate 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena oleh kesetimbangan radioaktif mesosfer
yang negatif.
Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.

4. Termosfer

Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Ionasi ini jugalah yang menghasilkan efek aurora di daerah kutub.
Disebut termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
 

Terdapat tiga lapisan pada Termosfer (ionosfer), yaitu:

(i)                     Lapisan Kennelly Heavyside (lapisan E), pada ketinggian antara 100–200   km;
(ii)                          Lapisan Appleton (lapisan F), pada ketinggian 200–400 km;
{gelombang radio mengalami pemantulan (gelombang panjang dan pendek) pada kedua lapisan di atas; }
(iii)                        Lapisan atom, berada pada ketinggian 400–800 km.

5. Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini merupakan lapisan yang sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadinya peluruhan meteor dari angkasa luar.


            Pada lapisan ini terkandung gas hidrogen yang kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar. Serta adanya cahaya redup, yaitu cahaya zodiakal  dan gegenschein yang muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan mengapung di angkasa. Adapun garis imajiner yang membatasi eksosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.

0 komentar:

Post a Comment