Thursday, October 22, 2015

Sajak berbalas - Tentang awan dan hujan


Merindukan hujan



Awan..

Dimana kau sembunyikan hujan..
Mengapa kau biarkan asap menutupi udara segar..

Awan..
Tahukah engkau..
Kami sangat membutuhkan hujan..
Kami membutuhkan tetesan yang senatiasa
melindungi kelembapan kami dan tanaman kami..

Awan..
Tegakah engkau..
Kau saksikan kami seperti ini! Kau membuat para petani bersedih
Tanamanpun meratap memohon kasihan..
Separuh dari kami kehilangan mata pencaharian..
Kebutuhan kami mengalami peningkatan..
Namun penghasilan petani kami mengalami kemunduran ..

Awan..
Kau telah berubah sekarang..
Mengapa kau enggan berikan hujan..
Tegakah kau lihat keadan kami..
Tegakah kau lihat tanaman kami..
Sungguh kami sangaat membutuhkan hujan..
Kami sangat merindukan hujan..


Jawaban dari awan


Clouds Gloomy Wallpaper - Download Picture Of  A Cloud Gloomy Wallpaper

Ku dengar jeritan itu..

Tidak! Tidak aku tidak tega!
Sungguhpun engkau tahu..
Jeritanku lebih keras dari itu..
Aku ingin..memberikan senyuman..
Aku ingin..memberikan kesejukan..

Tapi..
Apa yang terjadi..
Engkau yang merusak diriku!
Engkau yang merubahku..
Engkau minta aku turunkan hujan..
Yang merupakan harapan semua tanaman..

Tapi..
Apa yang kau lakukan?
Kau hanguskan harapan sang tanaman!
Engkau jadikan aku bagaikan kabut
Yang membuat ini terjadi..
Salahkah aku?


Rintihan tanaman


Awan..

Tak ku dengar jeritanmu
Tak ku rasakan keteduhanmu..
Yang ku tahu..
Rintihan tanaman itu..
Mungkin benar jika kau salahkan
Oknum yang tidak bertanggung jawab..

Tapi ini...
 bukan perbutan kami..
Kami hanya korban..
sama seperti tanaman itu..
Kini tanaman kami hanya bisa merintih..
Setiap kelopak yang berguguran memberikan isyarat..
Yang mengatakan bahwa kami mulai melemah kami mulai punah
Kami butuhkan air kami butuhkan hujan..

Berikanlah hujan wahai awan..
Bantulah kami untuk bujuk Tuhanmu agar berbaik hati pada tanaman kami..


Harapan semu


Akupun rapuh..

Engkaupun tahu..
Diriku telah berubah..
Engkaulah yang telah merubahku..
Sehingga Tuhanpun mendukungku..
Harapanmu terhadapku hanyalah semu..
Yang terjadi bukanlah kehendakku..

Itu perbuatanmu dan itu ke hendakmu..
Kau yang ciptakan bencana ini..
Jika kau inginkan aku yang dulu..
Dirimu lah yang mampu
 Merubahku agar aku kembali seperti dulu..

Engkaulah yang mampu membujuk tuhanku..
Engkau pula yang mampu mengembalikan senyumku
Yang merupakan juga senyuman untuk kau dan tanaman itu..
Melangkahlah lakukanlah..
Agar harapmu tidak menjadi harapan semu...







0 komentar:

Post a Comment