Thursday, October 22, 2015

Psychonema : Pareidolia - Sesuatu yang Tak Seharusnya Ada

P.A.R.E.I.D.O.L.I.A. ya, Pareidolia.. apa sih arti pareidolia ini ? pernah gak sobat HIY denger sesuatu tentang pareidolia ? apa itu semacam obat ? tanaman ? hewan ? atau mungkin ?? mungkin banyak dari sobat HIY yang belum tau apa itu pareidolia, walaupun sebenarnya udah sangat sering ngalamin sendiri yang namanya pareidolia. Kok bisa ? iya bisa dong, simak penjelasannya lebih lanjut ya.





Pareidolia merupakan fenomena psikologis yang melibatkan stimulus pada kemampuan otak untuk mengenali sesuatu sehingga menyebabkan kecenderungan melihat wajah di tempat-tempat yang tidak biasa. Fenomena psikologis ini sering sekali dialami oleh banyak orang bahkan mungkin semua orang pernah mengalaminya.

Pareidolia berasal dari kata para yang berarti “samping” atau “bersama” dan eidolon yang memiliki arti “gambar” Pareidolia secara umum bisa diterjemahkan sebagai sebuah fenomena yang terjadi ketika seseorang melihat pola pada objek-objek nan acak. Pareidolia inilah yang menjadi penyebab seseorang melihat atau juga mendengar sesuatu dari gambar yang samar-samar atau suara yang kurang jelas, seakan-akan menyerupai sesuatu hal signifikan yang biasanya familiar dengan lingkungan sehari-hari.



Ada sejumlah dugaan mengenai bagaimana fenomena pareidolia bisa terjadi. Sebagian ahli mengatakan, pareidolia terjadi akibat delusi yang melibatkan indra, pada umumnya adalah indra penglihatan dan indra pendengaran. Bentuk atau suara yang dihasilkan biasanya bergantung pada dorongan psikologis yang dimiliki oleh si empunya pengalaman itu sendiri.
Fenomena pareidolia ini sering dikaitkan dengan hal-hal berbau relgius, sehingga terkadang dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai sesuatu yang sakral dan harus diperlakukan secara khusus. Hal semacam ini tidak jarang mengakibatkan kehebohan di lingkungan masyarakat sekitar, bahkan menjadi bahan pembicaraan nasional maupun internasional.

Serangkaian kejadian pareidolia berbau religius ini merupakan jenis pareidolia yang paling populer, contohnya adalah

1.  Kain Kafan dari Torino (Shroud of Turin). Sepotong kain yang memiliki gambaran seorang pria yang tampak menderita dan telah disiksa secara fisik dengan siksaan penyaliban. Kain ini disimpan di kapel kerajaan di Katedral Pembaptis Santo Yohanes di kota Torino, Italia. Walau hingga saat ini menjadi topik perdebatan sengit di antara para ilmuwan, rohaniwan, sejarawan, dan penulis mengenai kapan dan bagaimana gambaran di atasnya, kain ini dipercaya oleh banyak orang sebagai kain kafan Yesus Kristus saat ia dimakamkan.


2.   Sejumlah pengunjung menyatakan melihat siluet Perawan Maria pada tunggul pohon di luar gereja St. Maria di Rathkaele, Irlandi.



3.   Tahun 1977, penampakan wajah Yesus di atas tepung saus tortilla di sebuah kota kecil bernama Lake Arthur di New Mexico, menjadi awal mukjizat penglihatan yang terkenal. Berikutnya, berbagai kasus penglihatan-penglihatan seperti ini masih bermunculan.




4.   Tahun 2007, di Singapura, kasus pada sebatang pohon yang dianggap mirip wajah kera dipercayai merupakan penjelmaan "Dewa Kera", sehingga kemudian banyak orang memberi penghormatan pada pohon ini.


5.   Dan seringkali terlihat lafadz “Allah” di langit cakrawala, kulit makhluk hidup, maupup tekstur-tekstur benda.



Leonardo da Vinci sempat menulis mengenai pareidolia, yang disebutnya sebagai suatu peranti artistik. "Saat Anda menatap dinding yang ternoda atau terbuat dari gabungan banyak macam batu, Anda akan menciptakan sebuah situasi di mana Anda merasa dapat melihat kemiripan,"  tulisnya dalam buku catatan.

Sementara itu, para seniman seringkali memanfaatkan fenomena ini. Mereka dapat menyisipkan gambar-gambar tersembunyi dalam karyanya. Pada lukisan-lukisan bunga pelukis Amerika, Georgia O'Keeffe (1887-1986) misalnya, para pengamat seringkali bisa menangkap gambar lain di dalamnya.



Pareidolia tidak hanya terbatas pada mispersepsi suatu gambaran tapi juga dapat terjadi pada suara, dimana seseorang dapat mendengar suara lain dalam suatu lagu atau bunyi-bunyian yang di mainkan secara berbeda atau dengan tempo yang berbeda dengan aslinya, contohnya saat suatu lagu rock diputar secara perlahan ataupun dimainkan secara terbalik (dimainkan mundur).

Dalam memahami kondisi mental seseorang lewat pareidolia, maka tercetuslah tes inkblot rorschac. Rorschach merupakan tes proyektif, dimana responden diminta untuk menunjukan pikiran-pikiran atau perasaan yang dimiliki responden dengan cara "diproyeksikan" ke gambar inkblot yang bersifat ambigu. Karena gambar-gambar inkblot rorschac ini tidak dibuat agar menyerupai suatu bentuk atau gambar khusus sehingga responden dapat dengan leluasa mengekspresikan pikiran mereka melalui penggambaran yang mereka lihat pada gambar inkblot.





Namun, seseorang bisa saja tidak dapat mengalami pareidolia karena kehilangan kemampuannya untuk mengenali sesuatu. Beberapa penyakit seperti Stroke, tumor, dan trauma pada bagian gyrus fusiform ventral merupakan penyebab paling umum yang sering terjadi. Kelainan semacam ini dikenal sebagai prosopagnosia.

There is an universal tendency among mankind to conceive all beings like themselves, and to transfer to every object, those qualities, with which they are familiarly acquainted, and of which they are intimately conscious. We find human faces in the moon, armies in the clouds and by a natural propensity, if not corrected by experience and reflection, ascribe malice or good-will to every thing, that hurts or pleases us. -David Hume*

Nah, tadi itulah sekilas mengenai pengertian fenomena pareidolia.. karena sobat HIY semua udah tau apa itu pareidolia, coba dong ceritain fenomena pareidolia apa yang pernah kalian alami selama ini di kolom komentar., kalau ada fotonya bisa dicantumkan sekalian.,

Semoga informasi ini bermanfaat, Terimakasih.



Sumber :

Gloria Samantha. Sumber: Live Science
nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/bagaimana-fenomena-pareidolia-terjadi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pareidolia
http://www.bbc.com/news/magazine-22686500
Zusne, Leonard; Warren H. Jones (1989). Anomalistic Psychology: A Study of Magical Thinking. Lawrence Erlbaum Associates. pp. 77–79. ISBN 0805805087.
"'Virgin Mary' toast fetches $28,000". BBC News. 23 November 2004.
Ng Hui Hui (13 September, 2007). "Monkey See, Monkey Do?". The New Paper. pp. 12–13.
Sagan, Carl (1995). The Demon-Haunted World - Science as a Candle in the Dark. New York: Random House. ISBN 0-394-53512-X.
Svoboda, Elizabeth (2007-02-13). "Facial Recognition - Brain - Faces, Faces Everywhere". The New York Times.
Guthrie, Stewart Elliott. Faces in the Clouds : A New Theory of Religion (Oxford University Press, 1995).




0 komentar:

Post a Comment