Atmosfer - Preface
Bumi
merupakan planet di dalam tatasurya dimana bumi menjadi satu-satunya planet
yang di dalamnya terdapat kehidupan, mengapa ? karena hanya bumi yang keadaan
alamnya memenuhi syarat-syarat adanya kehidupan. Hanya di bumilah suhu udara
memenuhi syarat untuk berlangsungnya kehidupan, tidak seperti pada planet lain,
suhu di bumi tidak terlalu panas namun juga tidak terlalu dingin. Selain itu,
di bumi juga memenuhi syarat eksistensi air, berupa air yang dapat dimanfaatkan
untuk kelangsungan hidup organisme-organisme hidup termasuk manusia. Di bumi
juga, meteor-meteor yang jatuh ke bumi tidak langsung mengenai bumi, sehingga
oranisme makhluk hidup termasuk manusia tidak punah.
Kejadian menakjubkan itu tidak terjadi begitu saja tanpa
sebab, namun ada suatu lapisan yang membuat semua itu mungkin terjadi, yaitu
lapisan atmosfer. Atmosfer merupakan lapisan tipis yang menyelimuti bumi.
Walaupun tipis, lapisan ini adalah lapisan terpenting di bumi, tanpanya bumi
hanyalah sekedar planet mati tanpa adanya kehidupan.
Tanpa lapisan tipis yang disebut atmosfer ini, suhu di
bumi tidak akan stabil seperti ini. Tanpa lapisan ini juga, radiasi matahari
akan 100% langsung diserap bumi yang memungkinkan punahnya organisme di
dalamnya termasuk manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah
atmosfer biasa dikenal sebagai selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada
bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh ± 560 kilometer, dan
akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam
sistem tata surya.
. Atmosfer terbentuk sewaktu Bumi ini
dalam masa pembentukannya, gas-gas yang terjebak di dalam bumi lepas sehingga
menyelimuti bola Bumi. Lama-kelamaan, gas oksigen dilepaskan oleh tumbuhan
pertama di Bumi sehingga udara di atmosfer purba bertambah tebal hingga saat
ini.
Sejarah geologi memperlihatkan bahwa
atmosfer Bumi telah mengalami perubahan dramatis selama 4,6 miliar tahun
usianya. Kini, atmosfer Bumi tersusun dari 78 persen N, 21 persen O,
sisanya Ar, CO2, metana, dan lain-lain. Ternyata, ini merupakan komposisi yang
mendukung lingkungan tempat tinggal dan kehidupan.
Dimulai dari Bumi terbentuk hingga usia
3,9 miliar tahun lalu. Di masa ini atmosfer Bumi amat dinamik yang didominasi
oleh nitrogen, karbondioksida, dan hidrogen sulfida. Kala rotasi lebih pendek.
Matahari redup, atau tidak sepanas sekarang, dan terlihat merah di langit yang
berwarna jingga. Lautan berlumpur cokelat menyelimuti Bumi karena derasnya
meteor dan meteorit yang menimpa Bumi. Karbondioksida memanasi Bumi akibat efek
rumah kaca yang ditimbulkannya, meskipun energi total semburan Matahari hanya
sepertiga dari sekarang ini. Meskipun belum ditemukan fosil di masa ini, batuan
di Greenland memperlihatkan tanda pernah ada kehidupan pada periode ini.
Hingga usia 3,5 miliar tahun lalu, rangkaian
gunung timbul keluar dari lautan. Di masa ini muncul kehidupan bakteri anaerob
yang mampu hidup tanpa oksigen. Bakteri ini menyumbang metana dalam jumlah
besar pada atmosfer dan mengubah komposisinya.
Hingga usia 2,4 miliar tahun lalu,
produksi metana oleh bakteri anaerob mencapai jumlah maksimum hingga mengubah
komposisi atmosfer menjadi nitrogen, karbondioksida, dan metana. Benua mulai
terbentuk. Muncul alga biru hijau yang mulai memproduksi oksigen dalam jumlah
besar. Terjadi lagi perubahan komposisi atmosfer.
Perlu dicatat, meskipun pada planet
ekstrasolar ditemukan keberadaan oksigen dalam jumlah besar, belum tentu
mengindikasikan keberadaan kehidupan (cerdas), atau yang lebih kompleks.
Hingga Bumi berusia 2 miliar tahun lalu.
Kehidupan berfotosintesis, penghasil oksigen terus berkontribusi menyeimbangkan
komposisi atmosfer yaitu stormatolites, makhluk hidup ini adalah makhluk hidup
pertama yang berkontribusi dalam tersedianya oksigen di bumi ini. Mereka
memproduksi oksigen dengan cara menyerap sinar matahari untuk berfotosintesis
dan melepas oksigen dalam jumlah yang besar sehingga dapat merubah keadaan
atmosfer bumi hingga menjadi seperti sekarang ini. Karbondioksida dan metana
berkurang. Demikian halnya bakteri anaerob. Daratan terbentuk rata dan basah.
Gunung menyemburkan uap. Rawa-rawa terbentuk, berisi air, berbau busuk, berbuih
dan berwarna cokelat kehijauan. Terjadi produksi oksigen secara drastis.
Kondisi ini mengawali terbentuknya kehidupan bersel banyak.
Image of Aleutian Clouds, Image provided by the U.S. Geological Survey (USGS) EROS Data Center Satellite Systems Branch. : This image was acquired by the Landsat 7 satellite on June 16, 2000 |
Hingga usia 800 juta tahun lalu, terus
terjadi peningkatan jumlah oksigen di atmosfer. Periode ini dikenal juga
sebagai The Cambrian Explosion, di mana pada periode 550 juta hingga
500 juta tahun lalu berbagai jenis binatang muncul (didasarkan dari penemuan
fosil). Bumi tertutupi rawa, lautan dan beberapa gunung aktif. Lautan menjadi
tempat munculnya kehidupan.
Hingga 300 juta tahun lalu, terjadi
migrasi kehidupan dari lautan ke daratan. Komposisi atmosfer didominasi
nitrogen dan oksigen. Periode ini adalah periode Mesozoic di mana di dalamnya
hidup kawanan dinosaurus.
Hingga saat ini, di mana manusia merajai
Bumi dan turut mengubah bentuk serta berkontribusi memperparah kerusakan
atmosfer melalui berbagai jenis gas tak ramah lingkungan seperti freon yang
merusak ozon.
Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari
yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil
perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat
banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan dan
salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini merupakan
gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
0 komentar:
Post a Comment