Sebuah Awal (yang Aneh)
Ditepi laut biru yang
tenang, kulepaskan semua beban yang ada di dalam benakku.. Pertanyaan yang sama
terus terngiang di kepalaku seminggu terakhir ini “Umurku baru masuk delapan
belas, tapi mengapa rasanya aku lelah dengan semua ini. Memalsukan bahagia itu
sangat menyakitkan, karena semua rasa yang kuungkapkan dan perasaan yang ada
tak pernah sejalan. Meski begitu, aku beruntung karena dilahirkan dalam
keluarga yang mendukungku, membimbing hidupku, menata masa depanku, serta
memberikan yang terbaik untukku.
Hari demi hari kulewati
sedihku dengan senyuman, memberikan rona
kebahagiaan untuk orang di sekitarku. Dulu hidupku tidak seperti ini, dulu aku
adalah orang yang periang. Namun, segalanya berubah semenjak aku mengenal rasa
yang banyak orang menyebutnya “cinta”. Aku berubah menjadi gadis yang pemurung.
Memang tidak semua cinta menyakitkan, tergantung bagaimana kita memilih untuk
menjalani rasa cinta itu, ada yang membuat kita bahagia atau sebaliknya cinta
yang menjerumuskan kita dalam sebuah kesengsaraan.
Perkenalkan namaku
keysha, orang-orang memanggilku key cukup simple dan mudah di ingat kan ?, Aku
memiliki seorang sahabat dekat.. ya, kurasa begitulah aku memaknai hubungan
dengannya. Namanya Dimas. Aku beruntung, semenjak aku bersahabat dengan dimas
semua rasa murungku hilang dalam sekejap mata. Aku dan dimas selalu bersama
sama, bahkan banyak orang menganggap kami seperti orang yang berpacaran.
Padahal kami hanya sekedar sahabat, di man ada dimas pasti di situ ada aku.
Pagi-pagi buta, aku
yang masih tertidur pulas terbangun gara-gara suara panggilan dari handphone
yang berbunyi. Bergegas aku mengangkat telpon dari Dimas
"iya, hallo Dim ?"dengan
suara seadanya karena masih ngantuk.
"selamat pagi Keysha kebo, jam
segini belom bangon ?, cepet mandi 15 menit lagi gua kesitu"
"ha ? 15 menit ?,mau ngapain lo
pagi-pagi kesini ?"
"gua mau ngajakin lo ke toko
buku hari ini Key"
"tapi Dim.. "
"gak tapi-tapian, 15 menit lagi
gue kesitu" nutup telpon tanpa dosa.
Lalu aku bangun dan buru-buru mandi,
15 menit kemudian terdengar suara mobil parkir di depan rumahku.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam, eh nak Dimas!
mari masuk"
"makasih tante, Keysha nya ada
tante ?"
"oh iya ada, sebentar tante
panggilin dulu ya, nak Dimas mau minum apa ? tante ambilin"
"eh, gak usah repot repot tante
tadi di rumah udah minum kok"
Denger suara mama memanggil, aku
lantas bergegas turun kebawah menjumpai dimas.
"udah nyampe aja lo, on time
banget jadi orang"
Si Dimas mandangin aku dari atas ke
bawah, lalu ketawa berbahak-bahak
"kenapa si lo ? ada yang lucu
dari gua ?" sambil heran kenapa dia ketawa
"beneran lo udah siap buat pergi
?" sambil ketawa
"kenapa si ? bilang dong ah !"
"itu sepatu lo kok bisa beda
warna gitu sih ?? " masih dengan tawanya yang lebar.
"astaga ! ni gara-gara lo gua
jadi buru buru ampe salah pake sepatu,bentar gue ganti dulu "
Setelah menyerasikan
padanan sepatuku, aku dan dimas berangkat menuju toko buku,diperjalanan aku dan
dia saling bercanda. memang itu kerjaan kita kalau lagi bareng gini, dia paling
mahir buat aku ketawa. Melupakan semua beban dalam hidupku. Tapi anehnya,
kebersamaan kita tak membuat perasaanku berubah menjadi cinta,mungkin karena
aku sudah mati rasa atau mungkin sudah lelah mendekati yang namanya cinta.
Sesampainya ditoko buku,
dimas turun bukain pintu mobil buat aku dan merangkul pundakku menuju toko
buku. Aku hanya diam tanpa kata dan kuanggap itu semua semua biasa saja karena
kami udah lama bersahabat.
"lo mau nyari buku apa si
sebenernya Dim ?, udah pagi-pagi, ngeribetin tau ! 15 menit gua buru buru mandi,
dandan, ngeselin banget lo mah jadi orang. Untung gua mau, kalau enggak mau
gimana coba hah ?? "
"bawel lo ah, lagian siapa yang
nyuruh lo dandan ? gua kan nyuruh lo mandi doang, tanpa dandan pun lo udah
cantik kali Key ! Jadi gak perlu tuh lo pake bedak lipstick atau semacamnya gue
suka elo yang apa adanya, natural "
Lalu aku alihkan pembicaraan kami
berdua "eh btw lo mau nyari buku apaan sih, sini gue bantu nyari biar
cepet dapet"
"oh iya gue nyari novel diam
diam cinta, katanya si bagus gitu gue jadi penasaran."
"alay lo ah cinta mulu eneg gue
dengernya, apa coba bagusnya dari buku itu paling paling drama romantis ga
jelas, yang endingnya di tinggalin atau di duain kan ?? "
"makanya lo jangan kelamaan
jomblo jadi gini kan efeknya, mendingan lo bantuin gua sekarang".
" iya iya gue bantuin"
Singkat cerita,
akhirnya Dimas menemukan buku yang dia cari. Segeralah dia bergagas menuju kasir
untuk membaya buku tersebut. Kami berdua pergi dari toko buku menuju parkiran
mobil, Dimas melajukan mobil dengan santai. Dia mengajakku makan di sebuah
restoran kesukaanku, kamipun makan berdua. Seperti biasa aku paling lama kalau
makan, sampai -sampai dimas ngitungin berapa kali aku ngunyah nasi yang berada
di dalam mulutku. Itu udah kebiasaan aku dari kecil, paling gak bisa kalo
disuruh makan cepet, sampai temen cewek ku pada males makan bareng aku gara gara
aku makanya lama. Cuma si Dimas yang betah nungguin berapa lama nya aku makan
tanpa protes nyuruh aku cepet dikit.
Aku juga beruntung
punya sahabat kaya dimas yang apa ada nya. Jujur enakan punya sahabat cowok
dibandingkan sahabat cewek ,cowok tuh enak di ajak ngobrol, curhat dan di jamin
bisa menjaga rahasia, sedangkan cewek tuh banyak yang di depan baik tapi.di
belakang ngejudge dan tau-tau curhatan kita nyampe kemana-mana kaya lagu mbah
siapa tuh tak gendong kemana mana hahaha.
Oke tak terasa makanan
yang aku makan sudah habis, lalu si Dimas membayar semua makanan yang kami
makan dan kemudian kami lekas pergi.
"key gue anterin pulang sekarang
ya ? ga enak juga sama nyokap lo kalau kesorean nganterinnya"
"terserah elo deh gue ngikut aja
"
Aku dan dimas ngobrol
sepanjang jalan, kami ketawa-tawa ngobrolin keluarga Dimas yang menurut aku
keluarga dia unik dan humoris, perbincangan kami pun terus berlanjut sampai gak
terasa sampai juga di depan rumah ku. Segeralah aku turun dari mobil, Dimas pun
memanggilku.
"makasih ya key lo udah nemenin gue nyari buku ini "
"iya sama sma Dim, gak mampir
dulu ?”
"enggak Key, gua langsung cabut
aja entar kesorean lagi salam aja buat nyokap lo "
"oke entar gua salamin makasih
ya udh nganteri pulang,hati hati lo dijalan bye"
"bye" sambil tersenyum
kepadaku.
Ku langkahkan kakiku
menuju rumah, pas buka pintu ternyata mama gak ada di rumah dan papa juga belom
pulang kerja, langsunglah aku pergi ke kamar.
0 komentar:
Post a Comment